Selasa, 29 April 2014

Makalah Sumber Tegangan Listrik (Accumulator)

SUMBER TEGANGAN LISTRIK
AKI (ACCUMULATOR)



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Rangkaian Listrik DC
yang dibina oleh Bapak Drs. Slamet Wibawanto, M.T



oleh
Ulfa Devayuni Utami 120534431501








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
September 2012





KATA PENGANTAR

 Pertama pastilah rasa ucapan puji syukur kehadirat Allah, kami panjatkan atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Sumber Tegangan Listrik (Aki/accumulator)” ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang reformis kehidupan manusia yaitu Nabi besar Muhammad saw. yang telah mengantarkan kita dari alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Rangkaian listrik DC yaitu Bapak Drs. Slamet Wibawanto, M.T yang telah membimbing kami, semoga apa yang telah diberikan kepada kami bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan bisa dapat membantu kami dalam kesuksesan terhadap ilmu yang kami peroleh.
Namun  pastinya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, tapi inilah kemampuan kami. kami harap  makalah yang sederhana ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat  bagi kita semua. Amien










Malang, 1 September 2012


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energy utama dalam setiap kegiatan, baik di rumah tangga maupun industry. Mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan listrik.
Saat ini sudah banyak berbagai macam sumber tegangan listrik, salah satu diantaranya adalah aki (accumulator). Aki tidak kalah penting dengan semua sumber tegangan listrik yang lain. Sumber listrik dari benda ini banyak sekali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja untuk sumber listrik pada sepeda motor, mobil, atau barang-barang elektronika lainnya yang kebetulan pada daerah dimana belum ada arus listrik dari PLN yang masuk. Dengan kata lian aki sangat memegang peranan penting dalam menjalan aktivitas sehari-hari.
1.2  MASALAH ATAU TOPIK BAHASAN
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka pokok permasalahan yang sangat mendasar untuk dikaji dalam makalah ini yaitu:
1.         Bagaimana penjelasan tentang bagian-bagian dalam aki?
2.         Bagaimana proses pemakaian, pengisian dan pengosongan aki (Accumulator)?
3.         Bagaimana tips merawat aki yang benar?

1.3  TUJUAN
1.      Menjelaskan bagian-bagian aki
2.      Menjelaskan proses pemakaian, pengisian dan pengosongan aki (Accumulator)
3.      Memberikan penjelasan bagaimana cara merawat aki







BAB II
PEMBAHASAN
A.        BAHAN-BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM AKI (ACCUMULATOR) BESERTA BAGIAN-BAGIANNYA
Akumulator sering disebut aki merupakan sumber tegangan yang berasal dari reaksi kimia. Electrode akumulator baik anode dan katode terbuat dari timbal (Cu) berpori. Bagian utama akumulator, yaitu:
1.      Kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO)
2.      Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb)
3.      Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (HSO) dengan kepekatan 30%
Bahan-bahan yang berada dalam aki itu akan menghasilkan tegangan antara terminal-terminal karena adanya proses kimia dari pelat-pelat dan asam belerang yang terkandung di dalamnya. Lempeng timbal dioksida dan timbal murni disusun saling bersisipan akan membentuk satu pasang sel akumulator yang saling berdekatan dan dipisahkan oleh bahan penyekat berupa isolator. Beda potensial yang dihasilkan setiap satu sel akumulator 2 volt. Dalam kehidupan sehari-hari, ada akumulator 12 volt yang digunakan untuk menghidupkan starter mobil atau untuk menghidupkan lampu sein depan dan belakang mobil. Akumulator 12 volt tersusun dari 6 pasang sel akumulator yang disusun seri. Kemampuan akumulator dalam mengalirkan arus listrik disebut kapasitas akumulator yang dinyatakan dengan satuan Ampere Hour (AH). Kapasitas akumulator 50 AH artinya akumulator mampu mengalirkan arus listrik 1 ampere yang dapat bertahan selama 50 jam tanpa pengisian kembali.
Sebelum digunakan akumulator harus dimuati terlebih dahulu. Ketika dimuati pada kutub positif  maka akan timbul lapisan timbal oksida yang berfungsi sebagai katode.
 




Aki merupakan rangkaian seri beberapa akumulator. Pada umumnya aki terdiri dari 6 akumulator, sehingga memiliki beda potensial 12 V. Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat aki diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Berikut gambar beserta bagian-bagian aki (accumulator):


B.        PROSES PEMAKAIAN, PENGISIAN DAN PENGOSONGAN AKI (ACCUMULATOR)
1.      Proses Pemakaian Aki
Pada pemakaian aki terjadi proses perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pemakaian aki di antaranya untuk menyalakan tape recorder, radio, TV. Pada saat aki digunakan maka terjadi proses kimia sehingga aki dapat mengalirkan arus listrik, proses kimia yang terjadi adalah lapisan pada katoda dan anoda sedikit demi sedikit berubah menjadi timbal oksida (PbO). Sehingga potensial kedua kutub menjadi sama, dan arus listrik tidak dapat mengalir, dalam hal ini aki dikatakan kosong. Kemampuan aki untuk mengalirkan arus listrik dapat dipulihkan kembali dengan jalan mengalirkan arus listrik searah dari sumber arus yang lain melalui kedua kutubnya.
2.      Proses Pengisian Aki
Akumulator termasuk elemen sekunder, sehingga setelah habis dapat diisi kembali. Pengisian akumulator sering disebut penyetruman akumulator. Pada saat penyetruman akumulator terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan yang terjadi pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal dioksida (PbO2). Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal murni (Pb). Kepekatan asam sulfat akan berubah dari encer menjadi pekat, karena ketika akumulator disetrum terjadi penguapan air.
Untuk menyetrum akumulator diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Misalnya akumulator 6 Volt kosong harus disetrum dengan sumber arus yang tegangannya lebih dari 6 volt. Kutub-kutub akumulator dihubungkan dengan sumber tegangan.  Kutub positif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub positif akumulator. Adapun kutub negatif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negatif akumulator. Rangkaian ini menyebabkan aliran elektron sumber tegangan DC berlawanan dengan arah aliran elektron akumulator.
Elektron-elektron pada akumulator dipaksa kembali ke electrode akumulator semula, sehingga dapat membalik reaksi kimia pada kedua elektrodenya. Agar hasil penyetruman akumulator lebih baik, maka arus yang digunakan untuk mengisi kecil dan waktu pengisian lama. Besarnya arus listrik diatur dengan rheostat. Pada saat pengisian terjadi penguapan sulfat, sehingga menambah kepekatan asam sulfat dan permukaan asam sulfat turun. Oleh sebab itu, perlu ditambah air akumulator kembali. 

Susunan akumulator yang akan disetrum (diisi) dalam keadaan masih kosong, yaitu:
1.      Kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO)
2.      Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb)
3.      Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (HSO) encer.

Reaksi kimia saat akumulator diisi yaitu:
1.        Pada elektolit     : HSO        2H + SO₄²⁻
2.        Pada Anode        : PbSO + SO₄²⁻ + 2HO        PbO + 2HSO
3.        Pada katode       : PbSO₄ + 2H⁺        Pb + H₂SO₄
Jadi, saat penyetruman akumulator pada prinsipnya mengubah anode dan katode yang berupa timbal sulfat (PbSO) menjadi timbal dioksida (PbO) dan timbal murni (Pb).


3.      Proses Pengosongan Aki
Pada saat akumulator digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbale dioksida (PbO) menjadi timbal sulfat (PbSO). Perubahan yang terjadi pada katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO). Adapun pada larutan elektrolit juga terjadi perubahan, yaitu asam slfat pekat menjadi encer, karena pda pengosongan akumulator terbentuk air (HO). Susunan akumulator adalah sebagai berikut.
1.    Kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO).
2.    Kutub negatif (katode) terbuat dari timbale murni (Pb).
3.    Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H₂SO₄) dengan kepekatam 30%.
Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan elektrolit dengan timbale dioksida dan timbale murni sehingga menghasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang dikosongkan adalah sebagai berikut.
1.    Pada elektrolit     : H₂SO₄       2H⁺ + SO₄²⁻
2.    Pada anode          : PbO₂ + 2H⁺ + 2e + H₂SO₄       PbSO₄ + 2H₂O
3.    Pada katode         : Pb + SO₄       PbSO₄
Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode perlaha-lahan akan berubah menjadi timbale sulfat (PbSO₄). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama dan arus listrik berhenti mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia menyebabkan kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya. Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).

C.        TIPS MERAWAT AKI (ACCUMULATOR)
Sumber tenaga listrik di kendaraan bermotor disimpan dalam aki, tenaga listrik yang dihasilkan oleh dinamo isi (alternator) disimpan dalam aki untuk keperluan menghidupkan/menstater kendaraan, menghidupkan radio tape, dll. Jika kondisi aki yan tidak baik maka tidak akan bisa menympan tenaga listrik dan bisa dipastikan kendaraan akan mengalami kendala untuk beroperasi.
Untuk merawat aki sebenarnya tidak susah, bisa kita lakukan sendiri untuk memperpanjang usia pemakaian aki. Berikut tips/cara merawat aki (accu):





CARA MERAWAT AKI
1. MENGISI CAIRAN YANG PERTAMA KALI PADA AKI
Isilah accu zuur ( H2SO4 ) dengan berat jenis 1.260 pada temperatur 20o C

PERHATIAN !

Untuk pengisian pertama jangan di isi dengan AIR AKI, AIR SULINGAN , atau cairan lain
2. MENAMBAH CAIRAN PADA AKI LAMA DAN AKI BARU.

Selama pemakaian, tinggi permukaan elektrolit ( accu zuur ) akan turun, karena air akan terelektrolisa pada saat pengisian muatan listrik. Oleh karena itu periksa tinggi permukaan elektrolit. Jika kurang tambahkan dengan air suling ( air accu ). 

2.1. Air yang di gunakan untuk menambah elektrolit harus air suling ( air aki ), sampai batas indikator permukaan yaitu di bawah lubang pengisi atau sampai tanda " UPPER LEVEL " Jangan menambah elektrolit dengan air ledeng atau air sumur karena akan merusak aki.

2.2. Jangan sekali - kali menambah elektrolit ( accu zuur ), karena akan mengakibatkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi dan akan mengurangi umur aki.

2.3. Jangan menunda mengisi air sampai permukaan elektrolit turun sedemikian rupa sehingga plat positif dan negatif muncul diatas permukaan elektrolit atau dibawah " LOWER LEVEL ", Hal ini akan mengakibatkan plat memutih sehingga tidak dapat berfungsi lagi.


PERHATIAN !
Jangan gunakan air-air ini (accu zuur, air sumur, air ledeng), karena dapat merusak cell pada aki











3. JAGALAH KEBERSIHAN AKI
3.1. Bersihkan terminal aki bila kotor atau berkarat dengan lap basah dan bubuhkan vaselin. Karena jika kotor / berkarat, akan berakibat kendaraan susah distarter.
3.2. Periksa pengikat aki untuk memastikan aki tidak lepas. Jika pengikat aki rusak, diganti yang baru.
Berikan vaseline pada terminal Aki agar tidak mudah berkarat
Periksa pengait aki. Jika rusak segera ganti dengan yang baru
Bersihkan terminal Aki bila kotor atau berkarat dengan lap basah

4. MENAMBAH MUATAN LISTRIK ATAU PENYETRUMAN ULANG
Aki yang telah diisi elektrolit ( accu zuur ) harus selalu dijaga dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan seperti sulfatasi, akan terjadi jika aki di diamkan lama dalam keadaan tidak bermuatan listrik. ( discharge ).
Untuk memeriksa keadaan muatan listrik melalui :
- Ukur berat jenis elektrolit jika turun dibawah 1.200 pada 20o C, maka aki perlu mendapat tambahan pengisian muatan listrik.
- Untuk aki kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak dapat di ukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu redup dan klakson lemah, maka aki perlu diisi muatan listrik.



file:///G:/data%20ulfa/cara-kerja-sel-aki.html





Makalah K3 Pencemaran Lingkungan dan Penanggulangannya


PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA

 

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA
Yang dibina oleh Bapak Drs. Ir. Moeadi,M. Kes.



Oleh
ULFA DEVAYUNI UTAMI
120534431499


                                                                                                   








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
November 2012


DAFTAR ISI


Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................              i

BAB I    PENDAHULUAN
   1.1  Latar Belakang.....................................................................................             1
   1.2  Tujuan..................................................................................................             1
               1.3  Rumusan Masalah................................................................................             1

BAB II    PEMBAHASAN
                2.1 Pengertian Lingkungan Hidup ............................................................             2
                2.2 Pengertian Pencemaran Lingkungan...................................................              2
                2.3 Macam-macam pencemaran Lingkungan............................................              3
                2.4 Dampak Pencemaran Lingkungan.......................................................             5
                2.5 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan...............................             7
               
           

BAB III    PENUTUP
                 3.1 Kesimpulan.......................................................................................               10
                 3.2  Saran………………………………………………………………               10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................               11






 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari lingkungan itu?
2.      Apa pengertian dari pencemaran lingkungan itu?
3.      Apa dan bagaimana macam-macam pencemaran lingkungan?
4.      Bagaimana dampak dari pencemaran lingkungan itu sendiri?
5.      Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan itu?

1.3 Tujuan Makalah
1.      Memahami pengertian lingkungan
2.      Memahami pengertian pencemaran lingkungan
3.      Mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan
4.      Mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan
5.      Memahami penanggulan apa saja terhadap pencemaran lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya

2.2  Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidupzat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.


2.3  Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1.      Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

2.      Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
 

 













3.      Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
Ø  Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
Ø  Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

2.4  Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.
v  Punahnya Spesies
Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada yangpeka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui, hewan akan mati.
v  Ledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
v  Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia terganggu.
v  Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat emmatikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk yang terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompas, sistem penanaman berseling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
v  Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan suasana saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
v  Pemekaan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahkanp encemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahanp encemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagiap emekatan hayati (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai biomagnification).

v  Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membubung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultrabiolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
v  Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.

2.5  Upaya-upaya Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.      Membuang Sampah Pada Tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.




2.      Penanggulangan Limbah Industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3.      Penanggulangan Pencemaran Udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4.      Diadakan Penghijauan di Kota-kota Besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
 

5.      Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6.      Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.




BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.

3.2  SARAN
Kita sebagai manusia harus pandai-pandai memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat disekitar kita. Pengelolaan SDA haruslah tidak jauh dari pengetahuan dan kemajuan teknologi di era globalisasi ini. Ini merupakan salah satu upaya agar lingkungan kita tetap terjaga dan tidak menimbulkan bahaya yang bersifat negatif. Oleh karenanya, mulailah dari sekarang untuk kita selalu membiasakan hidup bersih dan tidak merusak lingkungan disekitar kita.dengan lingkungan bersih dan sehat maka akan tercipta lingkungan yang lestari. Tentunya bukan hanya bermanfaat untuk kita semua tapi juga bermanfaat bagi generasi penerus kita,para generasi muda Indonesia.






DAFTAR PUSTAKA